Cari Blog Ini

Senin, 28 Juni 2010

POLITIK DAN SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI

Dunia politik adalah dunia yang tak terlepas dari kehidupan kita. Manusia secara langsung maupun tidak langsung, suka maupun tidak suka, dalam hidupnya akan terlibat dalam dunia ini. Dunia politik bisa merubah karekteristik seseorang, karena dalam dunia politik untuk mewujudkan misi,visi dan tujuan, para politiker banyak menghalalkan segala cara. Bahkan pertengkaran sengit antar anggota ataupun parlemen sudah menjadi hal yang biasa. Dalam artian dunia ini bisa membuat orang baik menjadi buruk, dan kawan bisa menjadi lawan bisa dikatakan juga politik bisa merubah pribadi dan dunia seseorang.
Pada dasarnya politik sudah ada sejak manusia tumbuh dan berkembang di bumi. Tapi mereka belum bisa menyadarinya dan mengistilahkannya. Baru pada abad ke-19 ilmu politik muncul. Sehingga menimbulkan banyak definisi-definisi, karena setiap orang mempunyai pendapat sendiri-sendiri mangenai politik. Sebagian orang mengatakan bahwa politik adalah ilmu yang digunakan oleh suatu kelompok untuk mencapai misi dan tujuan sedangkan menurut kamus ilmiah populer karangan Pius.A.Partanto mendefinisikan bahwa pengertian politik adalah ilmu kenegaraan/tata negara, sebagai kata kolektif yang menunjukkan pemikiran yang bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan. Pada dasarnya semua definisi yang di utarakan setiap orang atau setiap referensi hampir mempunyai inti yang sama. Ilmu politik dibagi menjadi 3 yaitu: 1) politik, 2) filsafat politik, 3)aksi politik(pejabat DPR). Dalam aksi politik pejabat hanya berkecimpung dalam permainan ini, sehingga mereka tidak mempermasalahkan dengan definisi-definisi dalam politik. Ilmu politik dibagi dalam dalam beberapa hal diantaranya adalah :
1. Negara
2. Kekuasaan (parlementer)
3. Pengambilan kekuasaan
4. Kebijakan umum dll.
Secara tidak sadar politik bersinggungan dengan keadaan dalam tatanan dalam kehidupan kita. Diantaranya pada psikologi seseorang. Kita bisa mengambil contoh pada pemira yang diadakan di campus kita kemarin, hanya gara-gara kelebihan garis dalam menghitung suara bisa membakar emosi yang berakibat pada guncangan kepribadian yang tertuju pada pertengkaran. Politik juga tidak lepas dari ilmu Ekonomi. Kita bisa melihat bahwa orang berkecimpung dalam dunia ini hanya semata-mata untuk mencari kekuasaan karena dengan kekuasaan mereka bisa berbuat sesuka perut mereka untuk mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Pada kejadian-kejadian ini muncul pengertian baru tentang politik. Sehingga dikatakan politik is game. Dikatakan demikian karena dalam politik terdapat sebuah permainan, yang mana para pemain bebas melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya. Entah itu dengan cara sehat ataupun tidak sehat, para pemain peran tidak memperdulikannya, mereka hanya berpikir pada satu titik yaitu pada kekuasaan dan kemenangan. Bisa juga dikatakan politik adalah strategi, strategi untuk mendapatkan sesuatu. Tapi setelah dianalisis secara mendalam strategi dalah bagian dalam politik. Sebenarnya apa arti politik?. Setelah kita mendengar berbagai macam definisi politik dari berbagai referensi, dapat diambil kesimpulan bahwa politik adalah seni ataupun ilmu untuk meraih kekuasaan konstitusional ataupun non konstitusional. Dalam ilmu ini terdapat cara atau sistem untuk menjalanakan suatui organisasi. Salah satu sistem itu adalah demokrasi yang sudah diaplikasikan dalam negara kita. Dalam menjalankan suatu negara/suatu organisasi besar dibutuhkan suatu sistem politik yang sesuai dengan kesepakatan warga negara tersebut sehingga bisa berjalan secara teratur. Suatu daerah bisa dikatak menjadi suatu negara apabila dalam lingkup tersebut terdapat komunitas, aturan-aturan, kedaulatan
dan pemerintahan. Seperti yang kita ketahui indonesia memilih sistem demokrasi untuk menjalankan pemerintahannya. Karena negara kita adalah hukum maka demokrasi di negara kita dikenal dengan demokrasi konstitusional.
Kita sudah bicara panjang lebar mengenai demokrasi, tapi sebenarnya apa arti demokrasi itu?. Dalam bahasa yunani demokrasi terdiri dari dua kata yaitu demos dan krotos. Demos artinya rakyat dan krotos artinya pemerintah. Sehingga didefinisikan bahwa demokrasi adalah dari rakyat untuk rak dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat. Dan bagaimanakah bentuk negara demokrasi tersebut dan apa yang mendasari terbentuknya sistem demokrasi?. Bentuk dari negara demokrasi pada dasarnya lebih mengedepankan kepentingan rakyat. Dalam hal ini rakyat lebih bebas dalam mengutarakan pendapat-pendapat mereka untuk menjalankan sistem dalam negara dan pemerintah berada di bawah kekuasaan rakyat. Sistem ini muncul karena adanya sistem politik liberal yang lebih mengedepankan kebebasan individu untuk mengatur hidup mereka sendiri tanpa adanya campur tangan negara ataupun keadaan sosial lainnya. Sehingga mereka bebas berpikir, bergerak , bergaul, beragama selama tidak menggangu kebebasan orang lain. Secara logis sistem ini adalah sistem negatif, karena lebih mengedepankan kata “tidak” dalam artian bahwa kehidupan saya tidak boleh dicampuri orang lain . Dalam buku “etika politik” karangan Franz Magnis-Suseno menjelaskan bahwa dasar hak-hak asasi negatif adalah tuntutan agar otonomi setiap orang atas dirinya dihormati tidak ada orang atau lembaga yang bergitu saja berhak untuk menentukan bagaimana orang lain harus mengurus dirinya sendiri, den keutuhan manusia tas dirinya sendiri merupakan dasar segala usaha lain, maka hak-hak negatif ini merupakan inti dari hak-hak asasi manusia yang memunculkan hak hak demokrasi.
Dasar dari hak ini adalah keyakinan rakyat untuk memimpin dirinya sendiri dan pemerintah dibawah kekuasaan rakyat. Dalam paham
ini juga menetang feodal tradisional yang beranggapan bahwa pemerintah dipimpin oleh mereka yang mempunyai derajat dan pangkat. Tidak pemerintah yang sah jika rakyat tidak ada suara dari rakyat. Untuk memilih wakil-wakilnya menyuarakan hak semua warga. Pemilihan harus jujur,adil, bebas dan rahasia, rakyat berhak mengontrol pemerintah dan memperjuangkan hak-haknya dalam mengeluarkan pendapat.
Seperti kebudayaan-kebudayaan lainnya demokrasi juga mewarisi sejarah yunani kuno. Sistem ini mempunyai daya tarik tersendiri. Dan Plato seorang filosof Yunani menentang habis-habisan dengan sistem ini karena dengan sistem ini menjadikan pemerintahaan negara Athena hancur. Karena buktinya Athene menghukum mati Sekortes guru yang sangat di sayangi dan dicintainya. Sehingga warganya secara bergilir menjalankan pemerintahannya. Dengan kata lain orang dungu juga ikut menjalankan pemerintahan negara. K. Bretest dalam bukunya Perspektif etika mengatkan demokrasi modbeenern juga mengalami kesulitan. Seorang pendekar demokrasi modern, Winston Churcill, pernah menegaskan : Democracy is the worst from of goverment except all other from that have been triedfrom time to time,”memang demokrasi itu bentuk pemerintah yang jelek, tapi yang lebih baek tidak ada”. Dalam demokrasi semuanya hanya mayoritas. Suara guru besar disearakan dengan suara orang yang buta huruf,suara pejabat disetarakan dengan suara anak muda yang baru pertama kalinya menggunakan hak suaranya. sehingga hasil yang didapat lebih mementingkan mayoritas dari pada kualiatas. Mayoritas suara didapat dari orang yang bodoh dan kurang berpengalaman dan suara minoritas didapat dari orang yang berkualitas. Dalam hal ini mengapa Plato tidak setuju dalam sistem demokrasi.
Tentunya bukan demokrasi yang seperti ini yang kita inginkan. Untuk mewujudkan demokrasi yang sehat menurut A. Bakir ihsan dalam bukunya Etika dan Logika berpolitik ditandai makin kuatnya konstitusionalisme. Termasuk didalamnya check and balance, pembatasan
kekuasaan, regularitas pemilihan (termasuk pemilihan presiden),serta dipatuhi aturan main dan etika politik yang dikonsensuskan. Sehingga dicemaskan akan adanya tarik menarik antar lembaga legislatif maupun kelompok kepentingan(LSM,tokoh-tokoh nasional).
Seperti definisi-definisi dan pendapat-pendapat setiap orang bahwa politik is game dan politik itu memang keras, sehingga menghalalkan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan pada pelaku politik tersebut. Tentunya bukan politik yang seperti ini yang kita inginkan, masih ada cara yang lebih bermoral untuk menjalankan politik ini. Maka dari sini lah sistem demokrasi tapi tidak untuk melampui konstitusi yang menyebabkan kita tidak menjadi bangsa yang mandiri dan mempunyai intergritas diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar